Kamis, 09 April 2015

Memilah Sampah Hasilkan Uang Saku



 Depok (MP), - Sampah, disadari atau tidak merupakan momok menakutkan bagi setiap daerah bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia, penumpukan sampah dapat menjadi berbagai sumber penyakit dan sampah ibarat bom waktu yang akan merusak bumi yang kita pijak bila tidak di kelola dengan baik. Namun bila kita cerdik memilah sampah dapat menghasilkan tambahan uang saku seperti yang di tuturkan sejumlah ibu – ibu rumah tangga yang di temui MP beberapa waktu lalu di wilayah Kelurahan Bojong Sari Baru Kecamatan Bojong Sari Kota Depok.
            Siti Aminah, Warga Rt. 02/05 Kelurahan Bojong Sari Baru yang telah memulai memilah sampah sejak beberapa bulan lalu telah mendapatkan tambahan uang saku, sampah rumah tangga dipisah – pisahkan sampah organik tidak di gabungkan dengan yang non organik begitu juga dengan sampah yang dapat di daur ulang. Ibu yang telah memiliki tiga orang putra ini mengumpulkan sampah rumah tangganya sendiri sejak mendapatkan pengetahuan dari sosialisasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) Kelurahan Bojong Sari Baru dibawah naungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok.
            “Alhamdulillah, sekarang saya dan ibu – ibu disini tidak perlu pusing lagi membuang sampah, karena sampah disini sudah di ambil pihak kebersihan yang di kelola Ketua Lingkungan,” ucap Siti Aminah. “Bukan hanya itu kami juga mendapatkan tambahan penghasilan karena sampah yang dapat didaur ulang kita dapat jual di Bank Sampah,” tambahnya.
            “Kami sangat bersyukur mendapatkan pengetahuan bagaimana memilah sampah, karena kalau sampah kita biarkan begitu saja atau kita buang sembarangan akan menjadi pencemaran lingkungan, banyak bibit – bibit penyakit dan lingkungan kita tidak nyaman serta aroma yang sangat tidak sedap patinya akan sangat menggangu kita,.” Siti Aminah.
            Lebih jauh Siti Aminah menuturkan, sampah yang dapat ditukarkan di Bank Sampah seperti kertas atau koran bekas yang tidak terpakai, plastik – plastik seperti kantong keresek botol plastik bekas minuman dan lain sebagainya, bukan hanya itu para warga juga diberikan pengetahuan akan pentingnya memilah sampah dan membuat kompos dari sampah yang dapat di uarai oleh tanah agar tanah menjadi subur untuk ditanam pepohonan.
            Ditempat terpisah, Rojuh selaku Koordinator UPS Bojong Sari Baru ketika diminta keterangan Melayu Pos beberapa waktu lalu mengatakan, kami hanya melaksanankan program pemerintah Kota Depok, kalau tugas kami adalah mengelola sampah organik menjadi pupuk “Kompos”, sampah di ambil dari beberapa RT dan RW, petugas pengambilan sampah dikelola pihak RT kalau ada sampah yang non organik dan tidak dapat di daur ulang akan kami rapihkan dengan menggunakan karung, selanjutnya baru di kirim ke TPA dan dalam satu bulan paling banyak hanya 60 karung dari 6 RT, bukankah ini sangat membantu pengurangan penumpukan sampah di TPA.
            “Adanya UPS sangat membantu masyarakat dan sejumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan contohnya para pengangkut sampah yang dipekerjakan Ketua Lingkungannya masing – masing, kalau di kami sendiri petugas pengelola sampah hanya 8 orang, hingga saat ini baru menerima sampah organik dari 6 RT, target kami dalam bulan ini menerima sampah organik menambah 4 RT lagi, menjadi 10 RT dari 24 RT yang ada di Kelurahan Bojong Sari Baru,” ungkap Rojuh.
Menurutnya sampah yang sudah menjadi kompos tidak dapat langsung di pakai untuk pupuk tanaman, harus di tunggu sampai kadar panasnya sesuai dengan tanah yaitu sekitar 300 Celsius dan untuk itu tumpukan kompos tidak dapat menggunung tinggi serta kompos yang masih dalam proses harus di bolak balik agar cepat dingin, kompos hasil olahan ini bisa di pakai setelah berumur sekitar 6 bulan, berdasarkan data pada bulan November kemarin kami menerima sampah basah organik sebanyak 3.5 ton, para ibu – ibu biasanya memilah sampah dan yang bisa di daur ulang di tukarkan pada Bank Sampah karena biasanya ibu – ibu PKK masing – masing punya bank sampah di 4 RW.
Lebih jauh Rojuh menuturkan sampah organik yang telah menjadi kompos tidak di jual akan tetapi di manfaatkan oleh para petani tanaman yang membutuhkan guna mengurangi pembelian pupuk para petani, baik para petani tanaman hias maupun para petani sayur maupun buah – buahan, guna menambah penghasilan warga.
“Kami masyarakat Bojong Sari Baru sangat berterimakasih kepada pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan, karena program ini jelas sangat membantu masyarakat dan manfaat yang didapatkan masyarakat sangat jelas, dari hasil memilah sampah yang dapat dijual di bank sampah dapat membantu menambah uang saku serta dapat membantu para petani tanaman dengan hasil pupuk kompos ini,” Tandas Rojuh [Adjuna]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar